Pada 13 Juli 2022 - 16 Juli 2022 SMA Katolik Santa Maria merayakan masuknya siswa-siswi barunya yang perayaan tersebut disebut dengan MPLS (masa pengenalan lingkungan sekolah). MPLS berguna untuk mengenalkan lingkungan sekolah baru kepada siswa-siswi yang naik ke jenjang selanjutnya, SMP maupun SMA. Sebelum memasuki sekolah baru, kita perlu mengenal lingkungan sekolah kita agar kita sendiri merasa nyaman Ketika belajar di sekolah tersebut. Kegiatan MPLS tidak hanya mengenal lingkungan sekolah saja, tetapi mengenal para guru yang akan mengajar, mengenal teman baru, juga ada kegiatan lain yang diadakan kakak OSIS seperti bermain, senam, dan seminar guna memperkuat pengenalan lingkungan sekolah atau menambah ilmu baru.
Pada waktu MPLS tentu terdapat berbagai
banyak interaksi yang terjadi. Interaksi antar siswa, bahkan interaksi antar
siswa dan guru. Syarat-syarat terjadinya interaksi adalah kontak sosial dan
komunikasi. Interaksi sendiri termasuk ke dalam pelajaran sosiologi. Sudut
pandang sosiologi sendiri ada 2 yaitu: seeing
the general in the particular merupakan sudut pandang dengan memahami
perilaku social di masyarakat dengan konteks yang lebih luas contohnya adalah mengapa kebanyakan siswa tidak melanjutkan
pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi? Lalu ada seeing the strange in the familiar merupakan
sudut pandang dengan mendorong untuk mencari keunikan ditengah fenomena yang biasa
kita jumpai contohnya adalah sekarang
setiap remaja pergi ke SMAK Santa Maria Malang. Namun, pemikiran sosiologis
mencoba mempertimbangkan mengapa mereka memilih untuk bersekolah di sana?
Dalam interaksi yang terjadi ketika MPLS
terdapat pengalaman sila Pancasila yang terjadi. Misal penerapan pancasila yang
terjadi ketika MPLS di SMAK Santa Maria Malang adalah untuk sila kesatu yang
berbunyi “Ketuhanan yang Maha Esa” dan berlambangkan bintang, contoh
penerapannya adalah setiap selesai dan sesudah kegiatan MPLS diadakan doa
bersama. Sila kedua yang berbunyi “Kemanusiaan yang adil dan beradab” dan
berlambangkan rantai, contoh penerapannya adalah berbagi peralatan sekolah atau
bekal jika teman tidak membawa. Sila ketiga yang berbunyi “Persatuan Indonesia”
dan berlambangkan pohon beringin, contoh penerapannya adalah bermain bersama
teman-teman tanpa membedakan SARA. Sila keempat yang berbunyi “Kerakyatan
yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusywartan perwakilan” dan
berlambangkan kepala banteng, contoh penerapannya musyawarah dalam kelompok
tugas sekolah atau bisa juga pemilihan ketua kelas/ketua osis. Lalu sila kelima
yang berbunyi “Keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia” dan berlambangkan
padi dan kapas, contoh penerapannya adalah menghormati hak yang ada pada kakak
pembina OSIS dan teman baru.
Pada tahun ini kurikulum pun diganti
dengan kurikulum merdeka. Di mana kurikulum merdeka belajar masih berorientasi
holistik yaitu mengembangkan peserta didik bukan hanya kognitif tetapi juga
mengembangkan sosial, emosional dan spiritual peserta didik. Penerapannya ada
kurikulum merdeka belajar setiap mata pelajaran akan ada jam membuat proyek
atau pembelajaran berbasis proyek. penilaian proyek ini tidak dilihat dari
hasil akhir tetapi proses ketika pembuatan proyek tersebut. Hal ini untuk
mengasah soft skills siswa seperti berpikir kritis, kepemimpinan, kerja sama,
manajemen waktu, dan kemampuan berkomunikasi.
Dilihat dalam pergantian kurikulum
tersebut, pemerintah ingin memajukan pendidikan di Indonesia. Kita sebagai
pelajar Indonesia harus ikut berpartisipasi dan mendukung program pemerintah. Hmmm,
kalian tahu gak dengan bersekolah kita juga bisa jadi pahlawan lho, karena kita
adalah masa depan bangsa dengan bersekolah kita dapat memajukan bangsa
Indonesia. Kita sebagai generasi penerus bangsa tidak boleh melupakan tanah
kelahiran kita. Para pahlawan berjuang mengambil kembali bangsa Indonesia dan
kita tidak boleh menyia-nyiakan perjuangan tersebut. Jangan sampai apa yang ada
di Indonesia termasuk SDA, pulau, budaya direbut oleh negara lain karena tidak
kita jaga. Tidak hanya bersekolah saja, kita dapat meniru semangat dan tekat
para pahlawan Indonesia sehingga mereka mampu membawa Indonesia merdeka yang
diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945.
Tidak hanya dapat meniru pahlawan saja, kita dapat meniru penemu-penemu dunia. Misalnya penemu kimia yang bernama Antoine Lavoisier dengan hukum kekekalan massanya pada tahun 1783.
Antoine Laurent Lavoisier
adalah seorang ahli kimia, ekonom dan pelayan masyarakat yang terkenal karena
penemuan peran oksigen dalam pembakaran. Ia juga adalah orang yang
bertanggungjawab untuk pemberian nama kepada oksigen. Ayahnya adalah seorang
pengacara sukses di Paris. Ia lahir di tahun 1743 di Paris. Ia belajar
berbagaimacam pelajaran di sekolah tinggi Des Quarte Bangsa.
Tahun 1764 ia memperoleh izin
praktek hukum karena pihak keluarga ingin ia mengikuti jejak ayahnya. Namun
ternyata ia lebih memilih dunia ilmu pengetahuan khususnya geologi. Ia belajar
geologi atas didikan Jean Etienne Guettard dari tahun 1763 hingga 1767.
Ditengah-tengah belajar dan memahami ilmu geologi, ia menulis sebuah makalah
tentang bagaimana meningkatkan penerangan jalan di Paris yang kemudian makalah
ini dipublikasikan. Setelah itu, di
tahun 1768 ia terpilih ke Royal Academy of Science dan begabung dengan Farmer's
General yaitu sebuah perusahaan swasta yang mengumpulkan pajak dan tarif untuk
pemerintah.
Ia menikah dengan Jawues
Paulze, anak dari pemimpin perusahaan Farmer's General pada tahun 1771.
Diangkat kedalam National Gunpowder Commission tahun 1775 dan pindah ke
Arsenal. Di sana ia menciptakan sebuah labortorium yang luar biasa. Di sana ia
melakukan berbagaimacam eksperimen dan menjadi seperti rumahnya sendiri yang
kemudian menjadi tempat berkumpulnya para ilmuan dan pemikir bebas.
Selain sebagai ilmuan dunia
science, ia juga memiliki berbagai macam ide tentang dunia politik, dan ia
termasuk pendukung Politik Liberal. Dengan pemikiran perlunya Revolusi
Perancis, ia berperan aktif pada Revolusi Perancis sebagai komite yang prihatin
terhadap kondisi perekonomian Perancis.
Tahun 1974 ia difitnah oleh
Jean Paul Marat dan wartawan radikal dan pada tanggal 8 mei tahun itu semuanya
ditangkap dan dimasukan kedalam penjara dan semua dinyatakan bersalah kemudian
dieksekusi tanpa terkecuali Lavoisier.
Penemuan unsur kimia memiliki sejarah yang panjang yang mencapai puncaknya dengan diciptakannya tabel periodik unsur kimia oleh Dmitri Mendeleyev pada tahun 1869. Juga, tidak hanya itu saja John Dalton seorang penemu atom dan pada 1808 ia menerbitkan buku yang berjudul “A New System of Chemical Philosphy” yang buku ini sendiri berisi rumusan teori atom dan berat atom. Mereka membuat dunia sains menjadi maju dan berkembang sehingga kita dapat mengetahui dan mempelajari mata pelajaran kimia.
0 Komentar