Awal Mula Masuk Dunia Fotografi

Pada awal tahun 2021, aku sempat suka memfoto random gak jelas *hehehe*. Hasil foto random itu aku foto menggunakan filter Instagram yang sekiranya pas dan cocok, setelah itu aku edit dan hias menggunakan aplikasi PicsArt. Kebetulan aku suka membuat quotes, aku cantumkan quotes buatanku itu pada foto. Karena menurutku hasil akhirnya itu bagus *Pede sekali* maka langsung aku posting ke intastory. Seperti ini hasil yang menurutku "bagus" itu ...


Lalu pada pertengahan tahun, aku tertarik dengan yang namanya "polaroid". Karena sangking tertariknya pada hal yang berbau polaroid, aku sampai ingin sekali membeli Fujifilm Intax Mini 11 atau Fujifilm Intax Mini LiPlay. Aku lihat tuh di YouTube review kedua kamera itu dan yang paling membuat aku tertarik adalah Fujifilm Inatax Mini LiPlay. Terus aku cek harganya di olshop dan ... omg, gak dulu deh. Harganya sekitar 1-2 juta lebih, dan itu mahal sekali untuk dompet anak sekolahan seperti aku ini 😭 Mau minta ke ortu, tapi ya gak mungkin dibeliin sih, toh waktu itu kondisi ekonomi lagi kritis gara-gara virus corona.

Oke, tapi AKU SANGAT MAU BELI TUH KAMERA. Aku berniat menabung, tapi gimana mau menabung, aku saja sudah tidak dikasih uang jajan oleh orangtua? Putuslah harapanku untuk membelinya. Aku cerita ke ortu kalau aku pengen beli kamera, terserah kamera apa saja, tapi yang paling aku pengenin ya yang itu Fujifilm Inatax Mini LiPlay. Orangtuaku sempat menanyakan harganya dan terkejut setelah tahu harganya berapa. Ya, lah, bagaiman gak terkejut, harganya aja terlalu uwow untuk barang yang tergolong mini seperti itu.

"Lapo kamu beli kamera mahal-mahal, toh yo sekarang corona, gak bisa ke mana-mana, terus kamu ne ya gak pernah pergi jalan-jalan (liburan)." Seperti itu lah kata orangtuaku. Aku pikir-pikir lagi, ya bener juga. Aku jarang liburan, apalagi sekarang corona ... kalaupun kamera itu bisa aku beli, mau buat apa tuh kamera? Mau buat selfie? Ya, kali. 

Nah, karena akhirnya aku gak bisa membeli sebuah kamera, aku memutar otak sampai malam hari dan akhirnya dapat ide. Tidak sia-sia aku memutarkan otak 😭 Aku bisa memanfaatkan kemampuan mengeditku dengan mengedit foto di PicsArt dan kubuat layaknya foto itu seperti polaroid, juga aku menggunakan Lightroom untuk mengatur highlight, noise, pencahayaan, dll. aku menggunakan kedua aplikasi itu karena mudah untuk digunakan dan sesuai dengan kebutuhan. Lalu aku membuat logo namaku sendri di Photoshop untuk dicantumkan pada foto asli dari hasil jepretanku itu, agar tidak dicuri secara sembarangan. DAN TARAAA hasilnya seperti ini ...








Foto-foto kucing itu kepunyaan temanku, dan aku yang mengeditnya. Nah, bagaimana menurut kalian? Apa aku sudah bisa dipanggil fotografer pemula? 😀 Aku sangat bangga terhadap hasil karyaku dan keterampilan mengeditku ini *hahaha*

Lalu aku membuat akun Instagram khusus, yang akun itu sendiri tempat untuk kumpulan hasil jepretanku. Aku post foto-foto hasil editanku di sana, setelah itu entah angin dari mana aku iseng cek akun fotografer lainnya, baik itu dari luar negeri maupun dalam negeri. Aku dibuat insecure setelah melihat akun mereka. Bukan insecure karena foto mereka lebih bagus, bukan! Tentu saja aku tahu kalau itu, tetapi aku insecure karena "sepertinya hanya aku seorang yang mem-posting hasil foto ke dalam bentuk polaroid". 

Setelah itu aku dibuat minder, sampai aku men-chat teman-temanku untuk menanyakan "Bagusan berupa polaroid atau biasa aja?" dan kebanyakan dari mereka menjawab "biasa aja", oh itu membuatku lebih minder lagi dan akhirnya aku unpost foto-foto itu, ehm, tepatnya menghapusnya. Berhari-hari aku berpikir, apa iya bagusan gak pake polaroid? Aku mencoba membandingkan foto sama yang pakai polaroid dan yang tidak pakai polaroid, alias biasa aja. Dan ternyata ... BAGUSAN YANG BIASA AJA 😐 Aku sadar, emang bagusan yang biasa aja. Kalau pakai polaroid, editnya itu lama, belum ke Lightroom buat edit cahayanya, terus ke PicsArt buat edit polaroid dan nambahin logo nama saya ...  byuh, banyak amat, dah, kalau kek gitu memori penyimpananku bisa penuh 😱 

Akhirnya aku memutuskan untuk tidak memakai polaroid dan fokus untuk mengedit pencahayaannya. Kedua foto ini adalah foto favoritku.

Bagaimana dengan hasil kedua foto di atas? Aku suka memfoto alam di sekitarku yang menurutku sendiri itu indah dan pantas diabadikan ke dalam bentuk foto. Sampai hari ini pun aku memfoto menggunakan smartphone. Aku masih belum bisa membeli kamera, karena kebutuhan sekolahku masih banyak dan jauh lebih penting. Fotografi pun hanya aku jadikan sebagai hobi yang mengasyikkan. Dari yang awalnya iseng dan gabut, aku dibuat tertarik lalu suka oleh dunia itu. Oh, iya, aku masih belum bisa dan belum sempat untuk memfoto model manusia.

Posting Komentar

0 Komentar